blog how to, blog trick, blog tips, tutorial blog, blog hack

Minggu, 13 September 2009

Dasar - Dasar Komposisi dalam Photography

Kadang kita bertanya-tanya, mengapa foto yang diambil oleh si A lebih menarik dibanding si B walaupun obyeknya sama. Atau apa yang membuat foto fotografer tingkat dunia terasa lebih enak dilihat. Salah satu jawabannya mungkin terkait erat dengan masalah komposisi.

Komposisi obyek kadang mempunyai dampak yang sangat besar pada cara pandang kita terhadap suatu karya foto. Penempatan obyek yang tepat dan harmonis dapat meningkatkan mutu karya foto kita.

Ada banyak acuan komposisi di dunia fotografi, namun saya sarikan beberapa saja. Beberapa hal yang yang harus diperhatikan mengenai komposisi diantaranya:

1. Simplicity (kesederhanaa)

2. Rule of the Thirds (aturan sepertiga area)

3. Lines (kombinasi garis dan perspektif)

4. Balance (keseimbangan obyek)

5. Framing (memberikan dimensi)

6.Avoiding Mergers (hindari keruwetan obyek)

Berikut ini penjelasannya..

1. Simplicity

Simplicity atau kesederhanaan dalam menangkap obyek foto berarti dapat menentukan apa yang akan kita tonjolkan dari foto kita tersebut. Bagaimana kita bisa mengisolasi obyek utama atau sering disebut POI (Point of Interest) dari foto kita tersebut. Isolasi POI ini dapat dengan bermacam-macam cara, seperti cropping/zoom-in, mencari angle lain, menggelapkan background, membuat background blur dsb. Proses isolasi ini bisa langsung dilakukan saat kita memotret (ini yang disarankan karena dapat melatih perasaan dan kejelian kita memilih POI) atau untuk beberapa kasus bisa dilakukan dengan post-process perangkat lunak.

Contoh cropping/zoom-in adalah:

Bunga

Foto dikiri adalah foto asli, terlihat kerancuan POI yaitu apakah kita akan menonjolkan bunga yang sedang kuncup atau kelopak bunga yang sedang mekar atau bahkan hanya sekedar daun-daun yang ada di background.

Foto disebelah kanan setelah kita menentukan obyek mana yang akan kita tonjolkan sebagai POI, terlihat bahwa warna kelopak bunga sangat menarik untuk di-explore lebih jauh..

Jadi buatlah foto Anda mempunyai POI dengan latar belakang yg sederhana/simple, hindari obyek-obyek yang tidak berhubungan atau akan mengganggu POI, dan mendekatlah (atau gunakan zoom) untuk mengisolasi obyek.

2. Rule of the Thirds

Rule of ThirdsRule of thirds paling sering digunakan sebagai acuan komposisi foto. Rule of thirds adalah cara penempatan obyek foto kita (atau POI) di sepertiga area foto.

Berikut ini contoh-contohnya, pusat POI dilambangkan dengan lingkaran merah:
Bug Dry Face
Mata serangga yang menjadi pusat POI berada di pojok kiri atas foto. Pusat bunga kering ini berada di pojok kiri atas foto. Mata kiri model berada di pojok kanan atas foto.

Terlihat bahwa dengan penempatan pusat POI di sepertiga area foto, foto kita akan lebih enak terlihat.

Acuan ini di banyak kamera dapat terlihat jelas sebagai garis-garis (grid) di view finder, baik kamera digital maupun analog.

Ada beberapa varian dari komposisi ini seperti:
Golden Section Rule Diagonal Rule Diagonal Golden Section Rule
Golden Section rule Diagonal Golden Section rule Diagonal rule

Namun pada intinya menempatkan obyek POI di bagian-bagian tertentu di area foto kita sehingga membentuk suatu keharmonisan.

3. Lines

Garis merupakan salah satu obyek yang dapat membuat foto kita lebih menarik. Garis-garis ini tidak perlu berupa garis lurus, bisa juga berupa lengkungan atau kombinasi keduanya. Kadang kita juga harus jeli dalam menangkap komposisi garis karena kadang tidak jelas terlihat dalam obyek yang kita foto.
Center to Edge Curve Perspective
Terlihat adanya garis-garis yang dibentuk oleh daun palem ini dari pusatnya ke tepi foto. Terlihat garis lengkung obyek foto ini membentuk komposis yang menarik. Terlihat jelas bahwa frame aluminium membentuk komposisi perspektif.

4. Balance

Selain Rule of Thirds diatas, ada juga acuan balance atau keseimbangan dalam memposisikan obyek foto. Kadang obyek foto lebih bagus dibuat simetris, namun ada juga yang lebih baik jika dibuat asimetris. Keseimbangan juga dapat berupa komposisi POI dan secondary obyek yang kadang dapat membantu memberikan dimensi pada POI.

Namun pada dasarnya keseimbangan adalah bagaimana kita mengatur seluruh obyek yang ada di foto kita serasi satu dengan lainnya.

Beberapa contoh adalah sebagai berikut:
Symmetrical Balance Asymmetrical and Symmetrical Balance
Contoh diatas adalah contoh komposisi obyek yang simetris kiri dan kanan. Contoh diatas adalah gabungan dari beberapa keseimbangan,Gedung Twin Tower diposisikan asimetris namun daun di diagonal kiri atas dan kanan bawah membentuk keseimbangan sehingga tidak ada area foto yg kosong.

5. Framing

Framming :)BUKAN! Bukan framing seperti ini yang dimaksud Laughing!

Framing yang dimaksud dalam sebuah komposisi adalah bagaimana kita dapat memberikan suatu sense of deepness atau dimensi ruang pada obyek kita.

Contoh yang paling sering digunakan adalah menempatkan POI dibelakang ranting-ranting pohon atau jendela sehingga obyek yang didepannya tersebut seolah-olah membentuk frame atau bingkai di tepi foto kita sehingga kita bisa merasakan jarak antara POI dan fotografer.

Walau kurang dapat menonjolkan framming, namun kira-kira foto dibawah ini dapat memberikan contoh komposisi framming:
Kiri Kanan
Daun di bagian kiri dan kanan foto-foto diatas memberikan dimensi seberapa jauh obyek-obyek dibelakangnya.

6. Avoiding Mergers

Avoiding mergers atau hindari kerancuan POI dan obyak lainnya. Kadang kita terjebak pada suatu komposisi dimana terjadi kerancuan antara POI dengan obyek lainnya, seperti penempatan POI yang sedemikian rupa sehingga POI seolah-olah blending atau menyatu dengan obyek lainnya, bisa obyek di belakang, disamping atau didepannya. Kasus ini dapat terjadi jika wujud dari POI sangat berdekatan dengan obyek lainnya atau kadang warna POI sangat mirip dengan obyek lain didekatnya.

Contohnya adalah sebagai berikut:

Merger

Foto sebelah kiri sebenarnya ingin menonjolkan konsep highspeed photography, terlihat tetesan air yang jatuh tercapture tepat saat menyentuh dasar sehingga secara teknis highspeed photography ini berhasil. Namun karena POI, yaitu mahkota air tersebut blending dengan backgroundnya yaitu berupa tanah yang berlumut, maka isolasi POInya tampak kurang berhasil, akibatnya POI menjadi rancu dengan backgroundnya.

Foto dikanan bisa dikatakan near merger karena obyek model warna kulitnya hampir sama dengan backgroundnya, ditambah garis-garis batu di backgroundnya sangat kuat sehingga obyek modelnya seolah-olah tenggelam.
Demikian sedikit mengenai komposisi dalam dunia fotografi. Mudah-mudahan berguna untuk semua.

*Seluruh foto yang jadikan contoh adalah foto karya sendiri sehingga maaf jika mungkin ada beberapa contoh yang kurang dapat menjelaskan acuan-acuan komposisi diatas.

Sumber : http://adityokurniawan.wordpress.com

0 komentar:

 

© Black Newspaper Copyright by Sidoelzis Corp | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks